Liburan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Apalagi jika liburan bisa dihabiskan dengan berkendara bersama keluarga atau teman ke tempat-tempat menarik.
Namun, berkendara selama liburan juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dan kendaraan kita agar bisa berkendara aman dan nyaman.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah tekanan angin pada ban. Tekanan angin pada ban adalah tekanan udara yang ada di dalam ban, yang biasanya diukur dengan satuan psi (pound per square inch) atau bar.
Tekanan angin pada ban yang sesuai dengan spesifikasi produsen kendaraan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:
1) Meningkatkan keselamatan berkendara.
Tekanan angin pada ban yang tepat dapat menjaga keseimbangan dan stabilitas kendaraan, terutama saat bermanuver, berbelok, atau berhenti mendadak.
Tekanan angin pada ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan ban mudah bocor, pecah, atau meletus, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
2) Menghemat bahan bakar.
Tekanan angin pada ban yang sesuai dapat mengurangi gesekan antara ban dan permukaan jalan, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar.
Menurut studi dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), setiap penurunan 1 psi pada tekanan angin pada ban dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sebesar 0,3%.
3) Memperpanjang umur ban.
Tekanan angin pada ban yang ideal dapat menjaga bentuk dan ketebalan ban, sehingga mengurangi keausan dan kerusakan pada ban.
Ban yang aus atau rusak dapat mengurangi daya cengkeram dan kenyamanan berkendara, serta meningkatkan biaya perawatan dan penggantian ban.
Untuk mengetahui tekanan angin pada ban yang disarankan, kita dapat melihat pada buku manual kendaraan, stiker yang terdapat di pintu samping pengemudi, atau situs web produsen kendaraan.
Tekanan angin pada ban yang disarankan biasanya berbeda untuk ban depan dan belakang, serta untuk kondisi beban ringan atau berat. Kita dapat menyesuaikan tekanan angin pada ban sesuai dengan kondisi tersebut.
Selain itu, kita juga perlu melakukan pengecekan rutin pada tekanan angin pada ban, setidaknya sekali sebulan atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Pengecekan tekanan angin pada ban sebaiknya dilakukan saat ban dalam keadaan dingin, yaitu setelah kendaraan tidak digunakan selama beberapa jam atau hanya berjalan sejauh kurang dari 2 km.
Kita dapat menggunakan alat pengukur tekanan angin pada ban yang tersedia di outlet-outlet FAST NITROGEN di SPBU terdekat.
Dengan menjaga tekanan angin pada ban, kita dapat berkendara aman selama liburan dan menikmati waktu bersama orang-orang terkasih. Selamat berkendara dan selamat liburan!