Sebagai pemilik kendaraan yang baik, melakukan perawatan rutin bagi kendaraan merupakan sebuah keharusan. Melakukan pengecekan dan penggantian komponen-komponen kendaraan merupakan hal yang tidak boleh terlewatkan, termasuk diantaranya komponen ban.
Ban yang merupakan salah satu komponen utama pada kendaraan, dimana ban memiliki fungsi sebagai penopang laju kendaraan dan peredam guncangan pada kontur jalan yang berlubang.
Karena mengemban tugas yang berat dan krusial, ban menjadi salah satu komponen yang mudah rusak (baik karena pemakaian atau habis usia pakainya) dan harus diganti dengan yang baru.
Jika kita perhatikan dengan seksama, pada bagian dinding ban mobil yang masih baru, umumnya terdapat bulatan kecil berwarna Merah dan Kuning. Namun, tahukah anda bahwa bulatan tersebut bukanlah semata-mata hanya sebagai hiasan atau tanda yang bias tanpa maksud dan tujuan.
Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager di PT Gajah Tunggal Tbk. adanya tanda bulatan berwarna pada ban mobil (yang masih baru) bukan sebagai aksesoris semata, melainkan tanda bulatan berwarna itu mengartikan titik paling ringan, Radian Force Vibration (FRV), hingga titik paling tinggi pada jenis ban yang digunakan tersebut.
“Mengenai tanda bulatan berwarna di ban, pada tiap-tiap pabrikan ban bisa saja warnanya berbeda, tetapi umumnya menggunakan dua warna tadi. Warna Kuning menandakan titik paling ringan pada ban dan warna Mewah menandakan titik paling tinggi pada ban.” ujar Zulpata menjelaskan.
Lebih lanjut, Zulpata menegaskan bahwa tanda bulatan berwarna Kuning juga sebagai panduan mekanik saat akan melakukan pemasangan ban baru ke pelek kendaraan.
Hal itu dilakukan dengan tujuan agar pada saat pemasangan ban, dapat ditemukan titik seimbang pada ban, yang mana hal itu berfungsi untuk memaksimalkan fungsi ban sebagai peredam guncangan.
Pada pengaplikasiannya, titik paling ringan pada ban (warna Kuning) akan disejajarkan dengan titik terberat pada pelek kendaraan (warna tertentu). Atau bisa juga pemasangan titik paling ringan pada ban disejajarkan dengan lokasi pentil pada pelek kendaraan jika memang posisi titik terberatnya berada di area tersebut.
Dengan adanya panduan warna tersebut, Zulpata menjelaskan, nantinya bisa meminimalkan penggunaan timah pada pelek saat sedang melakukan balancing roda. Dengan demikian, hasilnya kebulatan akan lebih optimal dan efek vibrasi atau guncangan di jalan dapat ditekan.
Tak lupa pula, penggunaan angin Nitrogen pada ban sangat dianjurkan karena Nitrogen dapat membantu ban bekerja secara maksimal. Ban yang menggunakan Nitrogen akan lebih baik dalam meredam guncangan karena karakteristik Nitrogen yang dingin membuat ban mempertahankan daya elastisitasnya.
Molekul Nitrogen (N2) yang teruji secara sains lebih besar dari molekul Udara (O2), sehingga udara tidak mudah keluar melalui pori-pori ban. Tekanan angin di dalam ban tetap terjaga dan ban tidak mudah kempis ataupun mengalami menguapan udara yang mana hal itu menjadi penyebab utama terjadinya korosi pada pelek kendaraan.
Baca Juga: Kondisi Ban Sering Dibiarkan Kekurangan Angin, Ini Risiko Yang Menanti Di Depan!
Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: kompas.com