Blog Artikel

Memahami Perbedaan Cara Kerja Sistem Pengereman CBS dan ABS

Sistem pengereman adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Sistem pengereman berfungsi untuk mengurangi kecepatan atau menghentikan laju kendaraan dengan aman dan nyaman. Ada berbagai macam sistem pengereman yang digunakan pada kendaraan, namun dua yang paling umum adalah CBS (Combi Brake System) dan ABS (Anti-lock Braking System).

Apa saja perbedaan cara kerja, kekurangan, dan kelebihan dari kedua sistem pengereman ini? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu CBS dan ABS?
CBS (Combi Brake System) adalah sistem pengereman yang menghubungkan antara rem depan dan belakang, sehingga saat pengendara menekan salah satu tuas atau pedal rem, kedua roda akan mengerem secara bersamaan.

Tujuan dari sistem ini adalah untuk mendistribusikan tenaga pengereman secara merata antara roda depan dan belakang, sehingga meningkatkan stabilitas dan efektivitas pengereman, terutama pada kondisi darurat atau jalanan licin. CBS biasanya digunakan pada sepeda motor, terutama yang berkapasitas mesin kecil hingga menengah.

ABS (Anti-lock Braking System) adalah sistem pengereman yang bekerja secara independen pada masing-masing roda, sehingga saat pengendara melakukan pengereman mendadak, roda tidak akan terkunci atau selip.

Sistem ini menggunakan sensor yang mendeteksi kecepatan putaran roda dan mengontrol tekanan pada rem secara otomatis, sehingga roda tetap berputar dengan kecepatan optimal. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mencegah hilangnya kendali roda saat pengereman, sehingga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara. ABS biasanya digunakan pada mobil, namun juga mulai banyak diterapkan pada sepeda motor, terutama yang berkapasitas mesin besar.

Perbedaan Cara Kerja CBS dan ABS
Cara kerja CBS dan ABS memiliki beberapa perbedaan, yaitu:

  • CBS bekerja dengan menghubungkan master cylinder, yang merupakan komponen yang mengontrol aliran cairan rem, dengan caliper, yang merupakan komponen yang menekan kampas rem ke cakram atau tromol. Saat pengendara menekan tuas atau pedal rem, master cylinder akan memompa cairan rem ke caliper, yang kemudian akan menggerakkan piston hidrolik untuk mengaktifkan rem depan dan belakang secara bersamaan. CBS biasanya menggunakan sistem hidrolik, namun ada juga yang menggunakan sistem mekanik atau elektronik.
  • ABS bekerja dengan menggunakan sensor yang terpasang pada masing-masing roda, yang akan mengirimkan sinyal ke modulator, yang merupakan komponen yang mengontrol tekanan pada rem. Saat pengendara melakukan pengereman mendadak, sensor akan mendeteksi jika ada roda yang berputar lebih lambat dari roda lainnya, yang menandakan adanya potensi terjadinya penguncian roda. Modulator akan menurunkan tekanan pada rem roda tersebut, sehingga roda tetap berputar dengan kecepatan yang sesuai. ABS biasanya menggunakan sistem elektronik, namun ada juga yang menggunakan sistem mekanik atau hidrolik.

Kekurangan dan Kelebihan CBS dan ABS
CBS dan ABS memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, yaitu:

  • Kelebihan CBS adalah dapat meningkatkan efektivitas pengereman, terutama bagi pengendara pemula yang belum terbiasa dengan mengatur pengereman depan dan belakang secara terpisah. CBS juga dapat mengurangi jarak pengereman, sehingga mengurangi risiko terjadinya tabrakan. Selain itu, CBS juga lebih murah dan mudah dipasang daripada ABS.
  • Kekurangan CBS adalah dapat mengurangi fleksibilitas pengendara dalam mengatur pengereman sesuai dengan kondisi jalan dan kecepatan kendaraan. CBS juga dapat menyebabkan ban lebih cepat aus, karena kedua roda selalu mengerem dengan tenaga yang sama. Selain itu, CBS juga dapat mengalami gangguan jika ada kebocoran pada sistem hidrolik atau kelistrikan.
  • Kelebihan ABS adalah dapat meningkatkan keselamatan pengendara, karena dapat mencegah terjadinya roda terkunci atau selip saat pengereman mendadak, yang dapat menyebabkan hilangnya kendali roda. ABS juga dapat meningkatkan kenyamanan pengendara, karena dapat mengurangi getaran dan suara yang ditimbulkan saat pengereman. Selain itu, ABS juga dapat menghemat bahan bakar, karena dapat mengurangi gesekan antara ban dan jalan.
  • Kekurangan ABS adalah dapat meningkatkan biaya produksi dan perawatan kendaraan, karena membutuhkan komponen yang lebih kompleks dan canggih daripada CBS. ABS juga dapat mengalami kerusakan jika ada kotoran atau debu yang masuk ke dalam sensor atau modulator. Selain itu, ABS juga dapat menimbulkan rasa kurang percaya diri bagi pengendara yang belum terbiasa dengan sistem ini, karena dapat mengubah sensasi pengereman yang dirasakan.

Pengaruh Penggunaan Nitrogen pada Sistem Pengereman
Nitrogen adalah salah satu jenis gas yang dapat digunakan untuk mengisi ban kendaraan, selain udara biasa. Nitrogen memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan udara biasa, yaitu:

  • Nitrogen dapat mempertahankan tekanan angin ban lebih lama, karena partikel molekulnya lebih besar dan lebih sulit untuk keluar dari pori-pori ban. Hal ini dapat mengurangi frekuensi pengisian ulang angin ban, yang dapat menghemat waktu dan biaya.
  • Nitrogen dapat mengurangi panas yang dihasilkan saat ban berputar, karena memiliki sifat yang lebih stabil dan tidak mudah bereaksi dengan suhu. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya pecah ban, yang dapat membahayakan pengendara.
  • Nitrogen dapat meningkatkan performa pengereman, karena dapat menjaga tekanan angin ban tetap optimal, sehingga ban dapat menempel dengan baik pada permukaan jalan. Hal ini dapat mengurangi jarak pengereman, sehingga meningkatkan efektivitas sistem pengereman, baik CBS maupun ABS.

CBS dan ABS adalah dua sistem pengereman yang memiliki perbedaan cara kerja, kekurangan, dan kelebihan masing-masing. CBS bekerja dengan menghubungkan rem depan dan belakang, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengereman, terutama bagi pengendara pemula.

ABS bekerja dengan mengontrol tekanan pada rem secara otomatis, sehingga dapat mencegah roda terkunci atau selip, yang dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara. Penggunaan nitrogen untuk mengisi ban dapat memberikan manfaat tambahan bagi sistem pengereman, karena dapat mempertahankan tekanan angin ban, mengurangi panas, dan meningkatkan performa pengereman.

Baca Juga: Bahaya Aquaplaning di Musim Hujan

Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: Dari Berbagai Sumber

Post A Comment

3 komentar untuk “Memahami Perbedaan Cara Kerja Sistem Pengereman CBS dan ABS”

  1. Pingback: Musim Hujan, Pentingnya Cek Sistem Kelistrikan - Nitro Pratama Indonesia

  2. Pingback: Jangan disepelekan! Ini Jadwal Ganti Oli yang Benar untuk Kendaraan - Nitro Pratama Indonesia

  3. Pingback: Penting! Ini Teknik Mengurangi Kecepatan Pada Mobil Manual - Nitro Pratama Indonesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.