Pelumas komponen/mesin kendaraan yang lebih sering kita kenal dengan istilah oli merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi melumasi dan menjaga mesin kendaraan selama beroperasi.
Oleh karena vitalnya peran oli dalam melumasi komponen mesin, perlunya bagi para pemilik kendaraan untuk mengetahui batasan dan lama masa pemakaian oli tersebut.
Pada dasarnya, melakukan penggantian oli haruslah secara rutin dan teratur, hal ini bertujuan untuk membuat kinerja mobil tetap berjalan normal tanpa adanya hambatan.
Efek terburuk yang bisa saja terjadi akibat telat melakukan penggantian oli adalah mesin yang dapat mengalami kerusakan.
Untuk mengetahui lebih jelas apa saja dampak yang dapat terjadi pada mesin karena telat ganti oli,
berikut Ini 7 Risiko Yang Menanti Karena Telat Ganti Oli:
1) Mesin Mengalami Overheat (Cepat Panas)
Dewasa ini, oli pada kendaraan didesain untuk bekerja pada dua fungsi, yakni sebagai pelumas sekaligus pendingin mesin. Efek pertama yang dapat dirasakan karena telat mengganti oli adalah mesin yang menjadi cepat panas.
Apalagi jika kita sering melakukan perjalanan jauh yang tentunya akan membuat kinerja mesin menjadi lebih berat.
2) Suara Mesin Menjadi Kasar
Efek kedua yang dapat timbul karena telat melakukan penggantian oli adalah suara mesin yang berubah menjadi kasar. Dalam keadaan idle, suara bising yang ditimbulkan dari gesekan mesin yang tidak dilumasi dengan sempurna tentunya akan sangat mengganggu.
Lebih parah jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, tentunya hal itu akan menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan.
3) Konsumsi Bahan Bakar Menjadi Lebih Boros
Sebagaimana kita ketahui bersama, oli memiliki fungsi sebagai pelumas mesin kendaraan yang dapat menekan keausan karena gesekan pada komponen mesin. Namun, pada kasus oli yang lama tidak diganti, fungsi pelumas itu sendiri kian hilang karena lamanya faktor penggunaan, sehingga komponen mesin seakan tidak dilumasi.
Hal tersebut akan membuat kinerja mesin menjadi lebih berat dan secara bersamaan akan lebih banyak mengonsumsi BBM.
4) Performa Mesin Menurun
Penurunan performa mesin kendaraan pastinya akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengendara, karena tentu saja hal ini akan sangat mengganggu aktivitas berkendara. Salah satu faktor penyebab performa mesin menurun adalah karena oli yang telah habis masa pakainya.
Artinya, oli yang memiliki fungsi untuk membuat kinerja mesin menjadi lebih halus dan tidak cepat panas telah kehilangan zat Aditif tersebut. Saat kondisi oli telah kotor dan mengalami kosidasi, pelumasan pada komponen mesin-pun menjadi tidak efektif.
5) Knalpot Mengeluarkan Asap Hitam
Sebagai peredam panas mesin yang dihasilkan dari dapur pacu, oli tentunya akan berhadapan dengan suhu ekstrem di dalam mesin. Kondisi seperti ini dapat membuat oli yang jarang diganti mempunyai potensi untuk menghasilkan pembuangan yang tidak sehat seperti asap hitam.
Asap hitam yang keluar dari knalpot dapat menjadi acuan bahwa oli pada kendaraan sudah benar-benar harus diganti.
6) Komponen Mesin Lebih Cepat Aus
Mesin bekerja dengan berbagai gesekan didalamnya yang terjadi saat pertama kali kamu menghidupkan kendaraan. Kondisi oli yang kotor dan telah teroksidasi tidak lagi bisa diminimalisir gesekan komponen yang terjadi di dalam mesin.
Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu panjang, komponen-komponen mesin akan mengalami keausan dan mesin tidak akan dapat bekerja maksimal.
7) Mesin Mengalami Turun Mesin
Ketika kita secara sengaja ataupun tidak sering menunda melakukan penggantian oli, hal ini dapat memicu kerusakan komponen mesin menjadi lebih kompleks. Kerusakan-kerusakan komponen mesin ini dapat memicu terjadinya turun mesin pada kendaraan.
Tentunya hal ini bisa membuat biaya perbaikan menjadi lebih besar ketimbang biaya rutin mengganti oli.
Baca Juga: Lima Tips Merawat Kendaraan Di Musim Hujan
Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: lifepal.co.id