Blog Artikel

Keausan pada tapak ban atau yang lebih sering kita sebut ban botak seringkali menjadi penyebab kendaraan sulit dikendalikan saat melaju di jalanan. Apalagi jika keausan pada ban terjadi karena faktor yang tidak normal, akan menjadi sangat sulit memprediksi kapan kita harus mengganti ban baru karena takarannya bukan lagi pada lamanya waktu pemakaian.

Idealnya, tingkat keausan pada ban kendaraan terjadi secara merata pada permukaan tapak ban hingga mendekati batas minimal, lalu diganti dengan ban baru. Namun, pada beberapa kasus seperti gaya mengemudi dan problem di bagian kaki-kaki kendaraan dapat menjadi penyebab keausan ban terjadi tidak normal.

Berikut ini adalah lima jenis keausan pada ban kendaraan yang terjadi secara tidak normal beserta rentetan penyebabnya:

1 Ban Aus Berserabut
Jika terjadi masalah seperti ban mengalami keausan dan disertai dengan adanya serabut pada bagian tapaknya, hal tersebut bisa saja terjadi karena kondisi Toe-in yang sudah tidak tepat atau bergeser.

Perlu diketahui bahwa sudut Toe merupakan istilah yang digunakan untuk posisi kelurusan roda berbanding garis horizontal yang umumnya digunakan untuk mengukur presisi roda kendaraan.
Problem Toe-in yang terlalu besar dapat menyebabkan roda selip keluar dan menggesek bidang tapak ban bagian dalam, membentuk susunan seperti bulu halus.

Sebagaimana dijelaskan Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara yang dikutip dari laman Tempo.co; “Beberapa penyebab seperti gaya mengemudi dan problem kaki-kaki mobil dapat membuat keausan ban terjadi tidak normal.” ujar Nur Imansyah Tara.

2 Ban Aus Setempat (Spot Wear)
Ban Aus Setempat adalah kondisi dimana terjadi aus pada bagian tapak ban kendaraan yang membentuk lekukan seperti mangkukn sebagai akibat dari proses pengereman mendadak (Panic Braking) pada kendaraan yang tidak dilengkapi sistem pengereman ABS atau pada kendaraan yang mengalami masalah pada sistem ABS.

Problem Aus Setempat juga bisa terjadi apabila ada kerusakan pada bagian-bagian bearing roda, ball joint, tie rod end, dan bagian kaki-kaki lainnya, sehingga membuat ban bergoyang di titik-titik tertentu pada saat melelaju di jalanan.

Gaya berkendara yang aman serta menjaga dan memperhatikan kondisi kaki-kaki kendaraan menjadi solusi yang tepat untuk mencegah masalah keausan jenis ini.

3 Ban Aus Di Sebelah Sisi
Keausan pada sisi bagian dalam atau luar tapak ban kendaraan bisa saja terjadi karena beberapa faktor, satu diantaranya adalah karena kerusakan pada komponen suspensi roda. Kerusakan pada komponen ini memaksa ban harus mengambil fungsi peredaman.

Faktor lainnya yang menjadi penyebab ban mengalami keausan di sebelah sisi adalah karena sudut Camber yang tidak tepat. Pada Camber negatif, keausan ban sebelah dalam akan lebih cepat, begitu pula sebaliknya.

4 Ban Aus Di Sisi Tepi Atau Bagian Tengah
Jenis keausan ini umumnya terjadi karena faktor tekanan udara pada ban kendaraan yang tidak sesuai rekomendasi dan ketentuan pabrikan. Apabila kita sering mengalami kondisi ban kendaraan kekurangan angin, maka kedua sisi luar tapak ban yang akan mengalami aus lebih cepat.

Begitu pula sebaliknya, jika tekanan udara pada ban melebihi batas toleransi yang ditentukan pabrikan, maka tapak ban bagian tengah yang akan aus lebih dulu.

5 Ban Aus Toe and Heel
Keausan jenis ini terjadi pada posisi roda yang bukan sebagai penggerak kendaraan dan seringkali terjadi karena proses pengereman dilakukan secara berulang-ulang secara cepat pada jarak pendek, terutama pada permukaan jalan yang rusak.

Contohnya pada mobil penggerak roda belakang akan mengalami keausan ini pada ban depannya, begitu pula sebaliknya. Keausan seperti ini juga bisa terjadi karena kerusakan bagian bushing suspensi, ball joint, dan bearing roda.

Baca Juga: Perbedaan Ban Bias dengan Ban Radial

Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: Tempo.com