Blog Artikel

Masa Pakai Aki Jadi Cepat Mati, Hindari Kebiasaan Buruk Ini

Pada kendaraan-kendaraan generasi terbaru umumnya pasti telah menggunakan sistem Keyless Entry yang mana tidak lagi membutuhkan slot lubang kunci untuk menghidupkan mesin.

Hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) karena sistem komputer kendaraan hanya akan bereaksi ketika menerima kode perintah dari remote dengan frekuensi rendah.

Selain itu, sistem Keyless berperan sebagai pengamanan dan memastikan mesin tidak hidup pada waktu yang salah. Prosedur pemeriksaan keselamatan pra-start dilakukan sistem komputer kendaraan untuk memastikan kendaraan dalam keadaan parkir dan kaki pengemudi menginjak rem sebelum mesin dihidupkan.

Namun, kebiasaan lama memutar tuas kunci pada kendaraan konvensional membuat sebagian besar pengemudi sulit beradaptasi dengan penerapan sistem Keyless Entry pada kendaraan-kendaraan generasi terbaru. Tidak jarang dari mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang salah satunya dapat sangat berdampak pada masa pakai Aki yang menjadi cepat mati.

Pada kendaraan yang telah menerapkan sistem tombol Start-Stop Engine, disarankan ketika akan menghidupkan mesin kendaraan agar tidak secara langsung dan spontan menekan tombol Start Engine
karena hal itu akan berdampak buruk pada sistem kelistrikan kendaraan terutama pada bagian Aki.

Dalam kondisi mati, arus listrik pada sel Aki tidak menghasilkan daya yang besar, daya listrik tersebut diteruskan hanya untuk menjaga agar sistem alarm dan immobilizer tetap standby.

Hal ini sebagaimana jelaskan Director PT Wacana Prima Sentosa; Hadi, yang merupakan produsen aki Massiv di Indonesia menyarankan untuk menekan tombol Start-Stop Engine terlebih dahulu hanya sampai masuk ke mode kontak on atau ACC. Setelah beberapa saat, barulah kemudian kita boleh menekan tombol Start Engine sambil menginjak pedal rem atau kopling untuk dapat menyalakan mesin.

“Kalau dari kondisi mobil mati dan langsung pencet Start Engine untuk nyalakan mesin bisa berpengaruh pada usia Aki, Jika sewaktu-waktu tetiba mesin dinyalakan, seketika ada daya listrik besar yang dibutuhkan seperti dinamo starter dan sistem elektrikal pada mobil, Jadi komponen Aki secara mendadak menerima beban discharge listrik yang besar.” ungkap Hadi.

Memang dampak dari kebiasaan buruk ini tidak dapat dilihat atau dirasakan secara langsung, namun perlahan tapi pasti, hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kekuatan sel Aki dalam menghasilkan daya listrik. Pada akhirnya dampak dari kebiasaan buruk ini akan berpengaruh pada usia atau masa pakai Aki yang menjadi lebih pendek dari batas waktu umumnya pemakaian normal.

Berbeda halnya jika kita membiasakan diri sebelum menghidupkan mesin, terlebih dahulu kita masuk ke dalam mode ACC atau kontak on, karena pada mode ini Aki menerima beban discharge listrik tapi sebatas untuk sistem elektrikal yang tidak besar.

“Dalam mode tersebut, sel Aki telah siap mengalirkan daya listrik dan siap untuk melakukan starter. Kondisi Aki yang telah aktif pula siap menerima beban discharge yang besar.” tutup Hadi.

Baca Juga: Wajib Dihindari! Ini 7 Risiko Yang Menanti Karena Telat Ganti Oli

Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: otomotifnet.gridoto.com

Post A Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.