Blog Artikel

Pentingnya Rutin Cek Tekanan Angin Ban

Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan, baik mobil maupun motor. Ban berfungsi untuk menopang beban kendaraan, menyalurkan tenaga mesin ke jalan, dan mengatur arah pergerakan kendaraan.

Oleh karena itu, ban harus selalu dalam kondisi baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh produsen kendaraan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam merawat ban adalah tekanan angin di dalamnya. Tekanan angin ban sangat memengaruhi kinerja, kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi bahan bakar kendaraan.

Jika tekanan angin ban terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka ban akan cepat aus, mudah rusak, dan tidak stabil saat berkendara. Selain itu, tekanan angin ban yang tidak sesuai juga dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang kendaraan.

Untuk mengetahui tekanan angin ban yang ideal, kita dapat melihat petunjuk yang biasanya terdapat di sisi pintu pengemudi, dashboard, atau buku manual kendaraan. Tekanan angin ban yang disarankan biasanya berkisar antara 28 sampai 33 psi, tergantung pada jenis, ukuran, dan beban kendaraan.

Namun, tekanan angin ban dapat berubah-ubah seiring dengan waktu, suhu, dan kondisi jalan. Oleh karena itu, kita perlu melakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan tekanan angin ban tetap optimal.

Jangka waktu ideal untuk memeriksa tekanan angin ban adalah setiap dua minggu sekali, atau paling lambat satu bulan sekali. Pengecekan tekanan angin ban sebaiknya dilakukan saat ban dalam keadaan dingin, yaitu sebelum kendaraan berjalan jauh atau setelah berhenti minimal tiga jam.

Jika ban sudah panas, maka tekanan angin di dalamnya akan meningkat dan tidak akurat. Untuk melakukan pengecekan tekanan angin ban, kita dapat menggunakan alat pengukur tekanan angin yang akurat dan mudah digunakan, seperti gauge, inflator, atau TPMS (Tire Pressure Monitoring System).

Jika tekanan angin ban kurang dari yang seharusnya, maka kita perlu menambahkan angin ke dalam ban hingga mencapai nilai yang diinginkan. Sebaliknya, jika tekanan angin ban lebih dari yang seharusnya, maka kita perlu mengeluarkan angin dari ban hingga sesuai dengan standar.

Dalam mengisi atau mengeluarkan angin dari ban, kita dapat memilih antara menggunakan angin biasa atau nitrogen. Angin biasa adalah campuran dari berbagai gas, seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan uap air. Sedangkan nitrogen adalah gas murni yang sudah disaring dan tidak mengandung air.

Mengapa kita perlu menggunakan nitrogen untuk mengisi ban? Apa keuntungannya dibandingkan dengan angin biasa?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa nitrogen lebih baik untuk ban:

  • Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar dan lebih rapat daripada angin biasa, sehingga tidak mudah keluar atau bocor dari karet ban. Hal ini membuat tekanan angin ban lebih awet dan tahan lama, sehingga kita tidak perlu sering mengisi angin. Menurut beberapa sumber, nitrogen dapat mengurangi kehilangan tekanan angin ban hingga 50% dibandingkan dengan angin biasa.
  • Nitrogen merupakan gas kering yang tidak mengandung air, sehingga tidak menyebabkan korosi pada velg atau ban dalam. Air yang terkandung dalam angin biasa dapat menyebabkan karat pada velg, terutama yang terbuat dari logam, dan merusak ban dalam, terutama yang terbuat dari karet alam. Karat dan kerusakan ini dapat mengurangi kekuatan dan ketahanan ban, serta meningkatkan risiko bocor atau pecah.
  • Nitrogen memiliki sifat termal yang lebih baik daripada angin biasa, sehingga tidak mudah memuai atau menyusut akibat perubahan suhu. Hal ini membuat tekanan angin ban tetap stabil dan tidak terpengaruh oleh panas atau dingin. Suhu ban yang stabil juga dapat mengurangi gesekan dan keausan ban, serta meningkatkan daya cengkeram dan traksi ban.
  • Nitrogen memiliki bobot yang lebih ringan daripada angin biasa, sehingga dapat mengurangi beban pada ban dan kendaraan. Hal ini dapat meningkatkan akselerasi, manuver, dan rem kendaraan, serta menghemat bahan bakar dan emisi gas buang. Menurut beberapa studi, penggunaan nitrogen dapat menghemat bahan bakar hingga 3,3% dibandingkan dengan angin biasa.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan nitrogen untuk mengisi ban memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan angin biasa. Namun, penggunaan nitrogen juga memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya yang lebih mahal, ketersediaan yang lebih terbatas, dan perlunya penyesuaian tekanan angin yang berbeda.

Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk menggunakan nitrogen untuk ban. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa nitrogen bukanlah pengganti dari perawatan ban yang rutin.

Kita tetap perlu melakukan pengecekan tekanan angin ban secara berkala, meskipun tidak sesering dengan angin biasa. Kita juga perlu memeriksa kondisi fisik ban, seperti ketebalan, pola, dan kerusakan.

Jika ban sudah aus, robek, atau bocor, maka kita perlu menggantinya dengan yang baru, baik yang menggunakan angin biasa maupun nitrogen. Demikian artikel tentang pentingnya rutin cek tekanan angin ban dan menggunakan nitrogen.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita tentang perawatan ban. Ban yang baik dan terawat akan memberikan kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi berkendara bagi kita.

Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: Dari Berbagai Sumber

Post A Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *