Bagi para penggemar otomotif atau sekadar mekanik rumahan, mengganti busi mungkin terdengar seperti pekerjaan yang mudah. Namun, jika kamu pernah berpikir untuk melepas busi ketika mesin masih panas, pikirkan kembali. Tindakan ini bukan hanya berisiko bagi keselamatan, tetapi juga bisa merusak komponen mesin penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa membuka busi saat mesin panas sangat berbahaya, apa dampak yang bisa timbul, dan bagaimana cara mencegah kerusakan yang mungkin terjadi.
Risiko Fisik dan Cedera
Pertama-tama, yang paling jelas: risiko terbakar. Bagian mesin seperti kepala silinder, manifold knalpot, dan bahkan busi itu sendiri bisa sangat panas setelah mesin digunakan. Menyentuhnya dengan tangan telanjang atau alat yang kurang tepat bisa menyebabkan luka bakar serius.
Selain itu, komponen di sekitar ruang busi seperti kabel, selang, atau sensor bisa menjadi rapuh akibat panas tinggi. Jika tidak hati-hati, alih-alih membuka busi, kamu bisa merusak bagian lain dari mesin.
Ekspansi Termal dan Kerusakan Ulir
Salah satu bahaya mekanis terbesar adalah ekspansi termal (pemuaian) logam. Ketika mesin panas, logam kepala silinder memuai. Artinya, ulir tempat busi dipasang juga berubah sedikit bentuk. Jika kamu memaksa melepas busi saat ulir memuai, ada kemungkinan besar mengikis atau merusak ulir tersebut.
Dokumen panduan resmi dari pabrikan busi juga memperingatkan hal ini. Dalam panduan instalasi, disebutkan bahwa melepas atau memasang busi saat kepala mesin panas dapat merusak ulir dan kepala silinder.
Jika ulir rusak, konsekuensinya serius: bisa menjadi sulit sekali untuk memasang busi baru, menyebabkan hilangnya kompresi, bahkan memperburuk performa mesin.
Keretakan atau Pecahnya Busi
Busi tidak selalu tahan terhadap perubahan suhu mendadak. Bagian keramik (insulator) busi bisa retak atau pecah akibat thermal shock. Apalagi kalau kamu melepas busi panas dan langsung menggantinya dengan busi dingin — perbedaan suhu drastis itu bisa menyebabkan kerusakan.
Jika keramik busi pecah, fungsinya sebagai isolator bisa terganggu. Hal ini bisa memicu misfire (pengapian tidak sempurna), performa mesin yang menurun, dan bahkan risiko bahwa serpihan keramik masuk ke dalam ruang pembakaran.
Plug Tersangkut atau “Seized”
Karena pemuaian logam dan panas ekstrem, busi yang dipasang sebelumnya bisa “mengunci” di dalam kepala silinder (seized). Melepasnya dalam kondisi seperti itu sangat berbahaya: kamu perlu tenaga ekstra, dan jika dipaksa bisa mencabut ulir atau bahkan merobek bagian logam kepala silinder.
Setelah ulir rusak, perbaikannya tidak sederhana. Kadang diperlukan peralatan khusus seperti thread chaser untuk memperbaiki ulir yang melengkung atau rusak — dan jika kerusakannya parah, bisa perlu memasang insert seperti Heli-Coil.
Selain itu, jika pecahan logam atau serpihan busi tercabut, bisa saja masuk ke dalam ruang bakar. Debu logam atau serpihan bisa mencemari dinding silinder, merusak ring piston, atau bahkan merusak katup.
Kesalahan Pemasangan (Cross-threading)
Karena kondisi panas dan pemuaian, kemungkinan untuk terjadi cross-threading (ulir salah arah atau tidak lurus) saat memasang ulang busi menjadi lebih tinggi. Ulir yang tidak pas bisa menyebabkan busi tidak duduk dengan rapat, kebocoran kompresi, atau bahkan kerusakan ulir dan kepala silinder.
Cross-thread ini juga bisa menjadi alasan mengapa mekanik atau pemilik mobil sering mengalami kesulitan saat lepas-pasang busi, apalagi jika dilakukan saat mesin panas.
Menurunnya Efisiensi Panas dan Potensi Masalah Pembakaran
Kerusakan busi atau ulir akibat penanganan yang buruk saat panas bisa memengaruhi kemampuan busi untuk membuang panas (heat dissipation). Jika insulator busi rusak atau konduksi panas terganggu, busi bisa beroperasi pada suhu yang tidak ideal.
Hal ini dapat menyebabkan over-heating pada electrode busi, mempercepat aus, atau bahkan menimbulkan gejala mesin seperti knocking (ketukan mesin) akibat kondisi pembakaran tidak optimal.
Singkat kata: membuka busi ketika mesin masih panas bukanlah ide yang bijak — meski mungkin terlihat cepat dan mudah, risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Dari potensi luka bakar, keretakan busi, kerusakan ulir, hingga kerusakan mesin yang lebih parah, konsekuensinya bisa sangat mahal, baik dari segi waktu maupun biaya perbaikan.
Untuk menjaga performa mesin dan menghindari kerusakan, pastikan untuk melakukan penggantian busi saat mesin dalam kondisi dingin, atau setidaknya setelah mendingin cukup lama. Gunakan alat yang tepat, hati-hati dengan torque (momen putar), dan pastikan kebersihan di area busi agar tidak ada kotoran jatuh ke dalam silinder. Jika ragu, lebih baik serahkan pada mekanik profesional.
Dengan memperhatikan hal-hal ini, kamu bisa memperpanjang usia busi, mencegah kerusakan komponen mesin, dan menghindari masalah yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Bahaya Mengeringkan Air Hujan: Efek Permanen yang Bisa Merusak Kilap dan Perlindungan Cat Kendaraan
Author: Imam Pramana
Editor: Tim Editor Nitro Pratama
Sumber:
- MyMechanic. Is It Safe to Change Spark Plugs While the Engine Is Hot? (My Mechanic)
- Ignition Flow. How to Remove Spark Plugs That Are Stuck? (Ignition Flow)
- Yahoo / ATT (Currently). Spark Plugs Seized? Here’s What Causes It & How to Remove Them. (Currently)
- Torque News. Probably The Costliest Mistake of My Life — Long Story Short, I Tried Replacing Spark Plugs Myself. (Torque News)
- Barrhaven Ford. DIY Spark Plug Replacement: What Can Go Wrong Without Help. (Barrhaven Ford)
- E3 Spark Plugs. 11 Issues That Can Cause Spark Plugs To Overheat. (E3 Spark Plugs)
- Banqiu Spark Plug. The Harm Of Engine Overheating To Spark Plugs. (banqiusparkplug.com)
- E3 Spark Plugs (blog). What Can Cause Your Spark Plugs To Crack? (E3 Spark Plugs)
- Star Tribune. An engine in a sticky situation: Dealing with a stuck spark plug. (Star Tribune)
- Brisk. Proper Installation of Spark Plugs (Panduan resmi). (brisk.cz)
- Motor.com. Trouble Shooter – peringatan tentang pelumasan ulir dan risiko kerusakan. (motor.com)






