Oli atau pelumas memiliki fungsi yang vital bagi kendaraan, dikarenakan komponen utama mesin kendaraan terbuat dari metal yang akan saling mengalami gesekan (seperti: komponen piston dan gear).
Sebagai pelumas dan pelindung mesin dari gesekan antar komponen saat mesin beroperasi, oli juga bekerja sebagai penekan suhu panas mesin yang disalurkan dari dapur pacu.
Tanpa adanya oli yang melumasi mesin, gesekan antar komponen dapat menyebabkan aus yang akhirnya akan merusak komponen mesin. Selain itu, tanpa adanya oli, mesin juga akan mudah mengalami overheat yang berisiko membuat mesin jebol (turun mesin) sehingga mesin tidak lagi bisa bekerja.
Selain kedua fungsi di atas, oli mesin juga berfungsi sebagai pembersih mesin dari residu hasil pembakaran di dapur pacu kendaraan. Tentunya, residu yang menumpuk di dalam mesin, jika tidak dibersihkan akan mengurangi bahkan menghambat kinerja mesin.
Hal itulah yang membuat oli atau pelumas mesin menjadi salah satu bagian terpenting pada kendaraan yang harus diganti secara rutin dan teratur. Tujuannya agar menghindari penumpukan residu dan bercampurnya oli kotor sisa pembakaran yang telah terkontaminasi agar tidak menempel pada mesin dan mengurangi performanya.
Saat ini, ada banyak variasi oli dari berbagai merek yang dijual bebas dipasaran di seluruh Indonesia. Seperti varian produk pelumas Pertamina dengan Enduro untuk kendaraan motor (R2) dan Fastron untuk kendaraan mobil (R4). Terdapat juga varian produk pelumas Castrol dengan seri Power1 dan Activ untuk kendaraan motor (R2) dan seri Magnatec dan GTX untuk kendaraan mobil (R4). Serta masih banyak lagi jenis-jenis pelumas dari berbagai merek terkenal lainnya.
Lalu, bagaimana cara kita memilih oli yang tepat bagi mesin kendaraan kita dan apa pentingnya viskositas bagi mesin kendaraan?
Sebelum lebih jauh membahas tingkat viskositas oli dan kaitannya dengan kinerja mesin kendaraan, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu viskositas.
Viskositas adalah suatu keadaan atau konsistensi struktur kekentalan suatu zat cair ketika mengalami gesekan secara konstan. Jadi secara umum viskositas adalah parameter untuk mengukur tingkat kekentalan sebuah cairan. Misal, viskositas madu lebih tinggi dari pada air, itu berarti yang madu lebih kental dari pada air.
Untuk memilih oli yang tepat bagi mesin kendaraan kita, gunakan ketentuan nilai viskositas yang direkomendasikan dari produsen peralatan asli (Original Equipment Manufacturer/OEM). Karena menggunakan nilai viskositas yang sesuai dengan ketentuan manufaktur akan menjaga performa mesin menjadi lebih tahan lama karena pelumas bekerja dengan kepadatan yang sesuai dengan jenis mesin. Selain itu, memilih tingkat viskositas pelumas yang tepat akan menjaga komponen lebih maksimal dari gesekan dan panas mesin, sehingga mesin tidak mudah rusak.
Nilai viskositas yang tepat juga didasarkan pada kesesuaian pelumas terhadap suhu lingkungan sekitar, terutama pada suhu awal, yakni kondisi suhu mesin sebelum pertama kali dihidupkan. Pada iklim tropis, umumnya sebagian besar produsen pelumas akan merekomendasikan produknya dengan nilai viskositas 10W atau 15W, karena pelumas mengalir lebih cepat melalui mesin dibandingkan nilai viskositas murni 40W.
Akan tetapi, temperatur operasi pelumas mesin umumnya tidak mudah berubah secara signifikan bahkan dalam suhu lingkungan yang berbeda. Sehingga dapat dikatakan viskositas yang disarankan pabrikan untuk digunakan pada kendaraan kita cukup konsisten untuk berbagai keadaan.
Perbedaan utamanya dilihat dari kode “W” di belakang angka viskositas oli, karena ini berhubungan dengan suhu awal dan kemampuan pompa oli untuk melumasi mesin sebelum mesin dihidupkan.
Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, bapak Roni Agung menekankan tentang pentingnya memilih pelumas yang tepat bagi mesin kendaraan, sebagaimana dilansir dari laman cnnindonesia.com
“Untuk mengukur viskositas (tingkat kekentalan) pelumas otomotif, digunakan standar SAE (Society of American Engineering). Makin kecil angkanya, itu berarti makin encer pelumasnya”. ucap Roni.
Pada industri pelumas saat ini, ada dua jenis viskositas yang ditawarkan pabrikan bagi kendaraan.
Pertama viskositas monograde, yakni jenis viskositas yang konstan pada perubahan suhu. Umumnya ditandai dengan kode tunggal seperti SAE 40W atau pada Oli Gearbox.
Kedua viskositas multigrade, yakni jenis viskositas yang mampu beradaptasi pada perubahan suhu. Umumnya diperuntukan bagi pelumas mesin, ditandai dengan multi kode seperti 20W-50 atau 10W-50.
Itulah seputar tentang pemahaman viskositas pada pelumas dan pentingnya memilih viskositas yang tepat bagi mesin kendaraan kita. Jika anda masih ragu atau belum sepenuhnya yakin untuk memilih jenis oli dan viskositas yang tepat untuk kendaraan anda, maka datang Fast Nitrogen menjadi pilihan tepat untuk mengkonsultasikan hal itu kepada mekanik kami.
Fast Nitrogen bekerjasama dengan Pertamina Lubricants, menjual berbagai varian pelumas Enduro yang dapat menyesuaikan kebutuhan pelumas berdasarkan kendaraan. Fast Nitrogen juga bekerjasama dengan Castrol Indonesia, kami menjual berbagai produk pelumas Castrol Berteknologi diantaranya Castrol Power1 dan Castrol Magnatec.
Baca Juga: Lima Manfaat Rutin Mengganti Oli Mesin Tepat Waktu
Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: cnnindonesia.com