Blog Artikel

Tekanan Angin Di Keempat Ban Berbeda-beda, Apakah Berbahaya?

Ban merupakan salah satu komponen utama pada kendaraan yang mana traksi pada secara nyata akan bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.

Dengan kata lain, ban adalah satu-satunya komponen penopang mobilitas kendaraan, penghubung antara kendaraan dengan jalanan.

Karenanya, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan kondisi ban; mulai dari tampilan, tingkat keausan, hingga tekanan ban.

Khusus untuk tekanan angin ban, sudah seharusnya kita rutin memeriksa tekanan angin ban secara berkala, terlebih saat hendak melakukan perjalanan jauh.

Pasalnya, ban komersial yang banyak digunakan kendaraan saat ini berbahan dasar karet yang mana masih terdapat celah pori-pori, memungkinkan molekul udara keluar dari dalam ban.

Disaat yang lain, tekanan angin ban harus selalu berada pada batas yang sudah ditentukan, karena tekanan angin yang terjaga dengan baik akan membuat kendaraan akan aman dan nyaman saat dikendarai.

Akan tetapi, masih banyak diantara para pemilik kendaraan yang acuh terhadap pentingnya menjaga tekanan angin ban kendaraan.

Tentu hal ini akan banyak menimbulkan masalah; mulai dari berkurangnya kenyamanan saat berkendara, pemperpendek usia pakai ban, pempercepat kerusakan pada kaki-kaki kendaraan, hingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.

Menelisik lebih jauh, menurut TyreSafe, banyak sekali masalah dan kerugian yang dapat timbul diakibatkan karena kurangnya tekanan angin pada ban.

Kurangnya tekanan angin pada ban akan membuat kendaraan jadi lebih sulit dikendalikan, tapak ban pada permukaan jalan berkurang yang mengakibatkan traksi yang tidak maksimal, hingga mekanisme pengereman tidak akan optimal.

Stuart Jackson, Chairman of TyreSafe mengatakan sebagaimana dilansir dari laman liputan6.com;
“Menjaga kondisi tekanan angin ban adalah hal yang cukup mudah yang bisa dilakukan, ini berkaitan dengan menjaga keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lain.
Ini solusi terbaik bagi semuanya, jadi saya rasa sangat mengejutkan jika masih banyak pengguna jalan yang abai terhadap tekanan angin pada mobilnya.”

Lalu bagaimana jika yang terjadi adalah tidak meratanya tekanan angin ban pada keempat roda kendaraan? Hal ini jelas akan sangat berbahaya karena akan berpengaruh langsung terhadap manuver kendaraan.

Selain itu, tingkat keausan hingga kerusakan ban juga akan semakin cepat disebabkan traksi yang tidak maksimal karena terkanan angin pada ban berbeda-beda. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) juga akan semakin boros karena mesin harus bekerja lebih keras untuk menggerakan roda ban.

Risiko bahaya lain yang mengancam adalah pecah ban saat kendaraan melaju di jalan. Karena sisi dinding ban yang tidak didesain untuk menahan gesekan dengan permukaan jalan, justru menjadi tumpuan traksi kendaraan, alhasil dinding ban menjadi aus dan meningkatkan risiko becah ban.

Jaga selalu kondisi ban kendaraan anda dengan rutin melakukan pengecekan tekanan angin ban secara berkala. Gunakan juga gas Nitrogen yang telah terbukti bekerja lebih baik dalam menjaga tekanan angin ban dibandingkan dengan angin biasa.

Baca Juga: Amankah Mengurangi Tekanan Angin Ban? Saat Akan Menempuh Perjalanan Jauh

Penulis: Imam Pramana
Editor: Team Editor Nitro Pratama
Sumber: liputan6.com

Post A Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.